Inilah hal yang sepatutnya tidak dilakukan oleh seorang mentri Indonesia yang dianggap memalukan Indonesia.
Keterlambatan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menemui Menteri Perdagangan, Ekonomi dan Industri Jepang Masayuki Naoshima di kantornya kemarin menunjukan bahwa Darwin belum siap menjadi menteri.
“Ini menunjukan kalau dia belum siap jadi menteri,” ujar Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio.
Menurut Agus, sebagai pejabat negara yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seharusnya Darwin bisa datang tepat waktu.
“Presiden saja pernah naik motor upaya tidak datang terlambat. Tidak ada alasan untuk datang terlambat,” papar dia.
Lagipula, lanjut Agus, seharusnya Darwin mengantisipasi agar keterlambatan tersebut tidak terjadi. Apalagi jadwal pertemuannya dengan Naoshima pastinya sudah dijadwalkan sejak lama.
“Tidak mungkinkan Menteri Jepang datang tiba-tiba, pasti sudah dijadwal lama. Ini menunjukan dia belum siap jadi menteri. Dia hanya birokrat biasa yang pakai model jam karet yang tidak bisa mengukur posisi dia sebagai menteri yang harus mengurusi negara,” urainya.
Agus menilai keterlambatan Darwin untuk menghadiri pertemuan tersebut karena Darwin tidak paham betul mengenai sektor yang dipimpinnya.
“Saya kira dia tidak siap kalau ditanya karena dia memang tidak paham energi. Dia memang ekonom dan doktor tapi sektor vital seperti ESDM yang menyumbang 36 persen ke APBN seharusnya dipimpin orang yang paham betul soal ESDM. Kalau tidak maka akan banyak yang menunggangi untuk kepentingan mereka masing-masing,” papar dia.
Untuk itu, Agus meminta kepada Presiden untuk mengevaluasi kembali kinerja para pembantunya setelah program kerja 100 hari selesai. Bahkan ia menghimbau kepada lembaga-lembaga riset seperti LSI untuk membantu Presiden membuat riset mengenai menteri-menteri mana? dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 yang harus disingkirkan dari posisinya.
“Melalui lembaga riset tersebut, biar publik yang menentukan siapa yang harus bertahan karena ada Menteri yang tidak paham dibidangnya kasih komentar di media jadi lucu,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Refor-Miner Institute Pri Agung Rakhmanto juga menyayangkan sikap Darwin tersebut. Sebagai Menteri seharusnya Darwin memberikan konfirmasi kepada pihak delegasi soal keterlambatannya agar pertemuan tersebut bisa dijadwal ulang.
“Mestinya tidak begitu, apapun alasannya seharusnya dikasih tahu sebelumnya,” ungkap dia.
Namun Pri Agung menilai peristiwa tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap hubungan bilateral kedua negara karena Darwin sudah menebus kesalahannya dengan menemui Naoshima ke Hotel Grand Hyatt sebelum Menteri Jepang tersebut pergi meninggalkan Indonesia.
“Karena kesalahan itu langsung ditebus, seharusnya dampaknya tidak kemana-mana. Hanya saya berpesan hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi,” imbuh Pri Agung.
Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, Masayuki Naoshima merasa kecewa karena gagal bertemu dengan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pada Senin (11/1/2010) kemarin.
Naoshima datang ke Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/1/2010) siang setelah bertemu dengan Presiden SBY di Istana Presiden. Ia diagendakan akan bertemu dengan Darwin pada pukul 14.30 WIB di ruangan Darwin, lantai 2.
Pertemuan diagendakan berlangsung selama 30 menit. Namun setelah 30 menit menunggu, ternyata si tuan rumah tidak juga muncul.
Naoshima dan rombongannya yang sekitar belasan orang itupun akhirnya memilih bergegas pergi meninggalkan Kantor Kemneterian ESDM karena pada pukul 15.00 WIB Masayuki harus bertemu dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Naoshima pergi dengan wajah kesal. Padahal dalam budaya Jepang terlamabat adalah kelakuan yang sangat memalukan dan sangat-sangat jarang terjadi.
Salam Sansevieria
world of Sansevieria
Sansevieria Jaya
Sansevieria, Salam satu Jiwa
Sumber : http://vibizdaily.com/detail/bisnis/2010/01/12/menteri_telat
0 comments:
Post a Comment
Monggo dikomen gan! Blog ini Dofollow!